Senin, 06 Januari 2014

Sampai kapan berhenti membid'ahkan?

Kalau saling menyalahkan, kapan ummat Islam akan bersatu???. Kapan kita akan kuat dan ditakutkan musuh? Sedangkan fanatisme mengakar  kuat dikita.
Alangkah baiknya tak usah menyalahkan hal yang sebenarnya sudah ada landasannya, cuman karena kurangnya keilmuan kita yang sampai kita terlalu gegabah menghitamkan tindakan orang lain. Tak lain sebab kebodohan yang menyelimuti kita hingga kita pun telalu gampang menyalahkan orang lain. Cobalah bangkit untuk banyak membaca dan membaca dari berbagai sumber, biar tidak mudah menyalahkan orang lain, lebih-lebih mengkafirkan.

Kita berdebat tentang tahlil, tawasul, istighasah, maulid, dan sholawat, padahal pembahasan tersebut sudah tertuang rapat dalam kitab-kitab klasik, sudah dibahas oleh para Ulama sebelum kita nongol di bumi ini. lantas kenapa masih diperdebatkan??? Bukankah alangkah baiknya, manakala kita membangun yang lain, sebab masih banyak pekerjaan dan tugas lainnya yang harus kita selesaikan bersama, masih banyak saudara kita yang sakit, yang miskin, dan yang tidak berdaya, yang kita tidak sempat menolongnya, karena kita telah disibukkan dengan berdebat, padahal sudah terjawab oleh Ulama-ulama yang sholeh, arif dan bijaksana. Sangat memprihatinkan sekali, kita yang ilmunya tidak seberapa banyak, telah berani dan lantang selantang-lantangnya menyalahkan ulama-ulama yang diakui keilmuannya, atau mungkin karena hati kita tertutup dari kebenaran, naudzubillah. Saudaraku yang seakidah sampai kapan kita akan berhenti saling menyalahkan, mengkafirkan, mensyirikkan, membid'ahkan saudara kita yang sholatnya sama, nabinya sama, tuhannya sama, Al-Qur'annya sama, dan qiblatnya sama???. Bukankan tuduhan kafir, syirik, dan murtad akan kembali kepada yang mengucapakannya manakala tidak terbukti???. (6-1-14)

2 komentar:

Tajuz Zuhud mengatakan...

Setuju banget.. :)

rohmatullahasmoeni mengatakan...

hehehe,,, thank

PALING PUPULER

KONSEP BERBANGSA DAN BERNEGARA SYEKH MUSTAFA AL-GHALAYAINI

Perihal bengsa sama dengan perihal individu bangsa itu sendiri. Tatkala individu bangsa, setiap satu persatu orang-orannya itu m...