Kamis, 25 Mei 2017

PERANG MEDIA


Karena pengaruh media, yang benar jadi salah, yang salah jadi benar, yang teman jadi musuh, yang musuh jadi teman, yang cinta jadi benci, yang benci jadi cinta, yang fanatik jadi sederhana, yang sederhana jadi fanatik, yang waras jadi gila, yang gila jadi waras, dsg.
Media tak pernah lepas dari kehidupan generasi gadget. Generasi yang setiap waktunya tak pernah lepas genggaman tangannya dari informasi media. Media selalu mentransformasikan berbagai konten yang segaja disuguhkan kepada publik atas kepentingan pemegang media.
Media akan menjadi surga pagi generasi gadget manakala mampu menjadikan media sebatas srana menuju tercapainya kebaikan yang tak tersampaikan kecuali dengannya. Tetapi juga akan menjadi neraka, manakala terpedaya olehnya, mengumbar kebencian, kecurigaan, menghasut, mengadu domba, menyebarkan informasi hoax fitnah, dan menstransformasikan konten-konten yang menjauhkan generasi gadget dari nilai-nilai Islam, mencuci otak dengan serangkaian transformasi yang membahayakan.
Dahulu sebelum lahirnya bayi media ke permukaan bumi ini, transformasi sudah ada. Ketika Nabi Adam Alaihis Salam mendapat berita (media) dari Tuhannya, Allah Subhanahu Wata'ala yang berupa "larangan mendekati buah khuldi". Tetapi perang media (informasi) yang dibawa Iblis tak mau kalah menyerang terhadap Adam dengan perang media berupa "Kekelan di surga jikalau Nabi Adam AS memakan buah khuldi". Di sinilah perang medi terjadi antara media yang dibawa Allah dengan media yang dibawa Iblis. Adam AS sebagai penerima media menjadi objek diantara kedua media (informasi). Di sinilah Nabi Adam AS diuji: antara mengikuti media (informasi) Allah yang berupa larangan mendekati buah khuldi dengan media Iblis perintah mendekati buah khuldi.
Manusia gadget mau tidak mau harus mampu memfilter setiap arus perang media agar tak termakan dan tertindas oleh media itu sendiri. Salah satu usaha untuk mengantisipasi agar tak terperangkap jebakan media dengan mengenali pemilik media itu sendiri. Tak mengetahui pemilik media, bisa termakan media dan bahkan bisa menjadi agen pemikiran media tanpa disadarinya.
Pahamilah karakteristik setiap media yang berkeliaran di alam manusia gadget. Era digital modern ini hanya ada satu pilihan: jadi pemain (subjek) media atau sasaran (objek) media. Berperanglah di area manusia gadget dengan perang yang diridhoi Allah. Perang media yang menyuguhkan konten yang diridhoi Allah. Jangan menjadi pemain media seperti Iblis yang mengajak kerusakan.
Wassalam.
Rohmatullah Adny Asymuni.
Kefamenanu TTU NTT: 12-April-2017.

Tidak ada komentar:

PALING PUPULER

KONSEP BERBANGSA DAN BERNEGARA SYEKH MUSTAFA AL-GHALAYAINI

Perihal bengsa sama dengan perihal individu bangsa itu sendiri. Tatkala individu bangsa, setiap satu persatu orang-orannya itu m...