Jumat, 30 Juni 2017

FITRAH (suci)kan DIRI

Suci lahir batin, suci dari kotoran hati yang membelenggu, suci dari keserakahan, suci dari segala tindakan dan perbuatan yang tak terpuji.

Setelah manusia Allah uji dengan kesabaran puasa yang penuh lika-liku, membunuh nafsu birahi, memerangi segala tindakan amoral dan membangun peragai yang beradab dan bermartabat, puasa diri dari kedengkian, puasa lisan dari berkata kotor, puasa telinga dari mendengar hal negatif, puasa kaki dari melangkah maksiat, puasa tangan dari mencuri, yang kesemuanya tak bisa dilakukan kecuali bagi hamba Allah yang penuh dengan keimanan dan keyakinan untuk menggapai ridhonya, Allah sucikan dengan hatinya, Allah sucikan telinganya, Allah sucikan kakinya, Allah sucikan penglihatan untuk menghadap dan siap menerima nur (cahayanya).

Setelah menjalankan perintah puasa, Allah gembirakan hambanya dengan kemenangan, menyucikan hati, pikiran dan tindakannya.

Hal demikian akan tercapai bagi manusia yang benar-benar berpuasa dan berpuasa dengan benar-benar. Kepada Allah jua, kita berharap semoga puasa kita dapat menyucikan kotoran hati, pikiran dan tindakan nyata kita, berlapis cahaya kasih sayang, bermandikan rahmat dan ampunannya.

Semoga di bulan fitri (bulan suci ini) kita mampu menjadi pribadi yang tak hanya soleh ritual, tapi juga sholeh sosial, dengan mengaplikasikan dengan tindakan nyata hablun minallahi wa hablun minannasi.... aamiin.

Oleh Rohmatullah Adny Asymuni

Tidak ada komentar:

PALING PUPULER

KONSEP BERBANGSA DAN BERNEGARA SYEKH MUSTAFA AL-GHALAYAINI

Perihal bengsa sama dengan perihal individu bangsa itu sendiri. Tatkala individu bangsa, setiap satu persatu orang-orannya itu m...