Sahabatku yang dalam lindungan
Allah, ada sedikit CATATAN KECIL nih, insya Allah bisa diambil hikmahnya. Ada seorang
teman bertanya padaku tentang “STATUS CINTA” .
Dia kayaknya udah muak dengan
kata-kata cinta bahkan dia bilang CINTA ADALAH KEHANCURAN.
Kemudian aku jelasin
sejatinya CINTA adalah FITRAH KESUCIAN sebab CINTA adalah karunia dan pemberian
Allah SWT. Menanggapi problematika yang dihadapi temanku tadi, sebenarnya bukan
CINTA yang salah tetapi pelaku yang diamanahi mengemban CINTA tersebut yang
salah dan menodai KESUCIAN CINTA.Oleh sebabnya sahabatku jangan mempermainkan
CINTA dengan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Memang pada kenyataannya CINTA
ada dua versi sebagaimana yang disinggung oleh Ibnu Jauzi dalam bukunya “Raudhatul
Muhibbin (taman bagi pecinta)” 1. CINTA TERPUJI yakni cinta digunakan untuk
mendekatkan diri pada Allah, seperti kita CINTA pada Rasulullah, CINTA pada
guru, ulama dan orang-orang sholeh sehingga dengan CINTA tersebut kita mampu
meneladani akhlak baik dari yang kita CINTAI. Maka jangan salah kita mencintai
karena bila kita salah mencintai maka bukannya kita lebih dekat pada Allah
tetapi boleh jadi kita semakin jauh dari Allah dan ajarannya, seperti kita
CINTA pada orang-orang yang berprilaku buruk, berpenampilan tidak syar’i,
membuka aurat, dan segalanya sehingga para PECINTANYA tanpa disadari sedikit
demi sedikit terbawa pada prilaku dan karakter yang tidak baik, ikut-ikutan
buka aurat, berpenampilan tidak Islami karena mengikuti jejak langkah yang
diCINTAINYA. CINTA TERPUJI inilah yang dapat membawa kesurga Allah sebagaimana
yang didauhkan Rasulullah Saw, “seseorang akan bersama dengan yang dicintainya”
bila yang dicintainya adalah Rasulullah dan ajarannya maka para PECINTANYA
juga akan bersama dengan Rasulullah, Alhamdulillah. 2 CINTA TERCELA yakni cinta
yang dibuat batu loncatan untuk melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah,
seperti pacaran, berduan yang bukan mahramnya yang memagnet para pelakunya pada
hal-hal yang dilarang oleh agama. Satu kasus seperti berpelukan, pegangan
tangan yang diawali dengan rasa CINTA TERCLA tersebut. Sehingga Ibnu Jauzi
menamakan CINTA tersebut CINTA HAWA NAFSU YANG TERCELA sebab datangnya bukan
dari Allah tetapi dari HAWA NAFSU sampai-sampai Allah dalam Al-Qur’an
menegaskan. , sedangkan orang yang takut pada kedudukan Tuhannya dan menahan
HAWA NAFSUNYA maka sesungghnya surga adalah tempat baginya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PALING PUPULER
KONSEP BERBANGSA DAN BERNEGARA SYEKH MUSTAFA AL-GHALAYAINI
Perihal bengsa sama dengan perihal individu bangsa itu sendiri. Tatkala individu bangsa, setiap satu persatu orang-orannya itu m...
-
Syaikh Al-Ajfuri dalam kitabnya, Al-Taqlid Asy-Syari’u Al-Ajfuri (83): Bilamana kita perhatikan akan kita jumpai bahwa bertaqlid...
-
Jangan buat hati saya bersedih. Suatu ketika Sayyidina Husain, Cucu Rosulullah Shollallahu alaihi wasallam ingin sowan bertemu Kakeknya...
-
*Motivasi Ilmu* Allah Swt tidak menciptakan manusia melainkan agar mereka mengenal (ma'rifat) pada Allah Swt dan menyembahnya (beribadah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar