Selasa, 14 Oktober 2014

SEJATINYA CINTA ADALAH ANUGERAH ALLAH

            Sahabatku yang dalam lindungan Allah, ada sedikit CATATAN KECIL nih, insya Allah bisa diambil hikmahnya. Ada seorang teman bertanya padaku tentang “STATUS CINTA” .  Dia kayaknya  udah muak dengan kata-kata cinta bahkan dia bilang CINTA ADALAH KEHANCURAN. Kemudian aku jelasin sejatinya CINTA adalah FITRAH KESUCIAN sebab CINTA adalah karunia dan pemberian Allah SWT.
Menanggapi problematika yang dihadapi temanku tadi, sebenarnya bukan CINTA yang salah tetapi pelaku yang diamanahi mengemban CINTA tersebut yang salah dan menodai KESUCIAN CINTA. Oleh sebabnya sahabatku jangan mempermainkan CINTA dengan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Memang pada kenyataannya CINTA ada dua versi sebagaimana yang disinggung oleh Ibnu Jauzi dalam bukunya “Raudhatul Muhibbin (taman bagi pecinta)” 1. CINTA TERPUJI yakni cinta digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, seperti kita CINTA pada Rasulullah, CINTA pada guru, ulama dan orang-orang sholeh sehingga dengan CINTA tersebut kita mampu meneladani akhlak baik dari yang kita CINTAI. Maka jangan salah kita mencintai karena bila kita salah mencintai maka bukannya kita lebih dekat pada Allah tetapi boleh jadi kita semakin jauh dari Allah dan ajarannya, seperti kita CINTA pada orang-orang yang berprilaku buruk, berpenampilan tidak syar’i, membuka aurat, dan segalanya sehingga para PECINTANYA tanpa disadari sedikit demi sedikit terbawa pada prilaku dan karakter yang tidak baik, ikut-ikutan buka aurat, berpenampilan tidak Islami karena mengikuti jejak langkah yang diCINTAINYA. CINTA TERPUJI inilah yang dapat membawa kesurga Allah sebagaimana yang didauhkan Rasulullah Saw, “seseorang akan bersama dengan yang dicintainya” bila yang dicintainya adalah Rasulullah dan ajarannya maka yang para PECINTANYA juga akan bersama dengan Rasulullah, Alhamdulillah. 2 CINTA TERCELA yakni cinta yang dibuat batu loncatan untuk melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah, seperti pacaran, berduan yang bukan mahramnya yang memagnet para pelakunya pada hal-hal yang dilarang oleh agama. Satu kasus seperti berpelukan, pegangan tangan yang diawali dengan rasa CINTA TERCLA tersebut. Sehingga Ibnu Jauzi menamakan CINTA tersebut CINTA HAWA NAFSU YANG TERCELA sebab datangnya bukan dari Allah tetapi dari HAWA NAFSU sampai-sampai Allah dalam Al-Qur’an menegaskan. , sedangkan orang yang takut pada kedudukan Tuhannya dan menahan HAWA NAFSUNYA maka sesungghnya surga adalah tempat baginya.

Tidak ada komentar:

PALING PUPULER

KONSEP BERBANGSA DAN BERNEGARA SYEKH MUSTAFA AL-GHALAYAINI

Perihal bengsa sama dengan perihal individu bangsa itu sendiri. Tatkala individu bangsa, setiap satu persatu orang-orannya itu m...