Di temani secangkir kopi yang tak panas lagi.
Maaf, bukannya aku tak bisa menghadirkanmu dalam bayangan indah
yang ku lukis.
Tapi, aku sadar diri, kau yang ku nanti masih dalam rahasia Ilahi.
Aku tak bisa menebak kau yang dirahasiakan Tuhan.
Tapi aku hanya bisa berusaha dan berdo’a kau yang dirahasiakan
Tuhan adalah bidadari sejukkan hati.
Kau yang masih dirahasiakan Tuhan untukku.
Tak usahlah kau menyesaliku yang bukan bintang menghiasi cakrawala
hatimu.
Ya, selagi lagi, aku bukan bintang, tetapi aku akan menghiasi
harimu dengan ajaran Tuhan.
Agar kelak kita tetap bersatu bersama seperti kita bersatu di dunia
fana ini.
Kau yang masih dirahasiakan Tuhan untukku.
Pintaku, cintailah aku sepenuh hati bukan karena apa dan mengapa.
Cintailah aku karena kau cinta pada Tuhanmu, Allah Rabbul
‘Aalamiin.
(Bogor, kamis 16, oktober, 2014 H, 23: 10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar