Kamis, 18 Desember 2014

KAMPUS, PARKIR BERBAYAR, WHY???

Entah kenapa, tiba-tiba issu parkir berbayar meledak bak ombak yang menghantam kapal dan penumpangnya di kampus kita, STEI Tazkia. Yang jelas issu parkir berbayar yang menjadikan otoritas kebikan pihak manajemen kampus STEI Tazkia menghantam Mahasiswa STEI Tazkia.
Dari issu tersebut sampai-sampai BEM serta anggotanya, DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) dan Mahasiswa mulai memainkan kata-katanya. Issu parkir berbayar untuk mahasiswa menyebar secepat angin yang tak mampu dibendung mulai dari personal chat sampai meluap ke ranah grup WA dari grup kelas sampai grup organisasi-organisasi kampus. 

Berbagai tanggapan pedas yang dilontarkan oleh Mahasiswa sampai para dosen pun tidak diam seribu bahasa. Rata-rata pendapat yang mencuat menolak kebijakan manajemen yang mengharuskan Mahasiswa bayar parkir. Alasan  pro-kontra Mahasiswa cukup logis. Ada yang berpendapat:  bayar oke asal aman dan nyaman, harganya juga lebih murah, jangan perjam gitu, kartu langganan better. (Masandi angkatan 10, Wong Jatim). Ada yang mencoba untuk meluruskan issu parkir berbayar, seperti yang dikatakan oleh Bang Amril Aham, Mahasiswa angakatan 11, dia berkata: sebenarnya  berita yang bener, Mahasiswa di gratiskan. Bahkan di palang pintunya ada space buat Mahasiswa masuk gratis. Bahkan salah satu Mahasiswa angkatan 12 mengatakan: kalau menurut gue agak gimana gitu. Soalnya Mahasiswa ke kampus bukan cuma pada saat jam kuliah, pasti dalam sehari ada yang berkali-kali bolak balik kampus dan bukannya kalau ad Mahasiswa yang kagak gitu bakal jadi membebani?. Tidak hanya Mahasiswa yang melontarkan kritikan kepada Manajemen kampus, tapi dosen pun ikut bersuara, Bapak Faried dalam akun twitter resminya menulis: Istriku @ra_yunada, mohon maaf jika kita tidak bisa beli tahu tempe yang harganya lagi naik, karena aku harus menyisihkan uang untuk bayar parkir di kampus.

Sebenarnya issu parkir berbayar sebelum meledak terdengar di telinga Mahasiswa, pihak manajemen yang di hadiri oleh Pak Syafii dan Pak Syarif dan anggota Bem, DPM pagi hari selasa rapat bersama terkait kebijakan manajemen yang menginginkan adanya parkir berbayar, tetapi menurut kabar pihak BEM dan DPM sehati menolak parkir berbayar.

Setelah banyak tanggapan dari Mahasiswa, akhirnya pihak manajemen memutuskan dengan edaran surat yang ditanda tangani resmi oleh Dr. Muhammad Yasid atas nama Yayasan Tazkia Cendekia
PENGUMUMAN
KETENTUAN PARKIR
Sehubungan dengan adanya pemberlakuan parkir maka diberitahukan bahwa seluruh pengguna sepeda motor (Mahasiswa) tidak termasuk dalam system perparkiran. 
Untuk kendaraan roda empat berlaku system parkir, Untuk kalangan internal (Tazkia Grup) menggunakan kartu, dengan mendaftarkan kepada Bapak Agung (Kepala IT STEI Tazkia) no hp xxxxxxxxxxxx. Akhirnya Mahasiswa pun lega, aman dan damai. Terimakasih atas perjuangan kalian.

Tidak ada komentar:

PALING PUPULER

KONSEP BERBANGSA DAN BERNEGARA SYEKH MUSTAFA AL-GHALAYAINI

Perihal bengsa sama dengan perihal individu bangsa itu sendiri. Tatkala individu bangsa, setiap satu persatu orang-orannya itu m...