Ramadhan kali ini aku harus berpuasa di luar kota Madura, tempat kelahiranku. Sudah 4 tahun aku berpuasa di luar Madura sehingga rasa kangen untuk berpuasa bersama keluarga tercinta semakin mendalam. Tahun ini, 2015/1436 harus berpuasa di luar kota madura dengan beberapa alasan yang mau tidak mau harus dijalankan. 1. karena pada tahun ini UAS di kampus, tempat aku memperdalam ilmu ekonomi Islam akan dilaksanakan pada hari senin tanggal 22 Juni 2015 atau 5 Ramadhan 1436. 2. setelah UAS karena aku sekarang di semester 6 mau tidak mau harus menjalankan tugas wajib, yaitu magang sebagai syarat kelulusan dan wisuda, kemungkinan besar baru bisa pulang kampung halaman setelah bulan puasa. Sebab tahun ini aku magang di LAZ (Lembaga Amil Zakat) Pamahan Cikarang, sebuah lembaga amil zakat sidogiri yang bekerjasama dengan RZ (Rumah Zakat)
Masih dalam ingatan aku, bahwa pada bulan puasa biasanya di kampungku tiap malam selesai sholat tarawih diisi dengan pengajian kitab kuning oleh Ustadz setempat. Kitab yang dibaca meliputi kitab fiqih, tauhid dan hadis oleh beberapa ustadz yang telah diminta untuk mengisi selama bulan ramadhan penuh. Juga biasanya setelah sholat tarawih setiap malam jum'at pasti tidak absen dari pembacaan sholawat dibaiyah.
Di madura, mengaji dengan menggunakan TOA menjadi hal yang lazim dan tidak menjadi perdebatan masyarakat. Sebab masyarakat madura merasa aman dan nyaman dengan adanya pengajian mengguanakan TOA.
Berpuasa di kota orang tidak seindah berpuasa di kampung halaman sendiri: bersama keluarga, duduk tinggal makan, dan yang terpenting nuansa kekeluargaan yang erat, bersama ponakan dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar