Kamis, 22 Oktober 2015

PERASAAN ANTARA ANUGERAH & NAFSU


Setiap manusia punya cinta, namun tidak semua perasaan atas nama "cinta" dalam kebenaran. Memiliki perasaan adalah wajar, namun menggiring perasaan kepada apa yang diridhoi Allah sangatlah berat. Kadang perasaan menipu, menggiring kita kepada nafsu.
Mestinya kita harus mengusai perasaan bukan dikuasai perasaan. Saya kagum atas tulisan di bawah ini, bagaimana dalam tulisan ini, penulisnya memiliki perasaan, tetapi penulisnya sadar dan kwatir jangan-jangan perasaan yang timbul di hatinya bukan dari kesucian hati. Hingga penulisnya memoho dan berdo'a "jika perasaan itu adalah jalan jodoh semoga dapat mendekatkan diri kepada Allah, namun jika bukan, semoga perasaan ini tidak tumbuh"

(“jika kamu jodoh aku, semoga Allah mendekatkan aku sama kamu tapi jika bukan, kumohon jangan biarkan perasaan ini tumbuh”).
Semoga cinta yang melanda kaum muda adalah cinta yang mendekatkan dirinya kepada Sang Maha Pemilik Hati, Allah subhanahu wata'ala.

Jujur, siapa yang tidak punya cinta?. Saya yakin haqqul yakin setiap diantara kita pasti punya cinta. Entah cinta kepada orang tua, sanak famili, guru, sahabat, pacar, suami, dan istri. Tetapi perlu diingat, bahwa cinta sejati tidak untuk melukai. Bila saya bertanya kepada Anda, relakah Anda terjerumus kepada lembah kemaksiatan?. Pasti jawabannya tidak rela. Logikanya, relakah pasangan Anda terjerus kepada perbuatan yang tidak diridhoi?.

Tidak ada komentar:

PALING PUPULER

KONSEP BERBANGSA DAN BERNEGARA SYEKH MUSTAFA AL-GHALAYAINI

Perihal bengsa sama dengan perihal individu bangsa itu sendiri. Tatkala individu bangsa, setiap satu persatu orang-orannya itu m...