Rabu, 13 Januari 2016

Surat Dari Anakmu Yang Tak Becus Untuk Seorang Ibu


Ibu, pengorbananmu, keletihanmu dan kepayahanmu 
Tak pernah tersungging dari bibirmu.
Ibu, perjuanganmu melahirkan, menyusui, dan membesarkan anakmu 


kau rela sakit-sakitan demi anaknya.
Ibu, maafkan anakmu yang hingga kini belum mampu menjadikanmu tersenyum. 
Tak jarang kadang anakmu ini melemparkan kotoran dosa kepadamu, Ibu.

Ibu, kesetiaanmu membesarkan anakmu mengalahkan kesetiaan rembulan menyinari gelap malam.
Meski sakit, ngilu, letih dan sengsara menyelimutimu, 
kau tak pernah mengeluh.

Ibu, aku bahagia terlahir dari rahim sucimu yang meski aku tak becus menjadi seperti apa yang mimpikan Ibu.
Tetapi Ibu, di sisa hidupku ini, aku akan berbakti untukmu ibu dengan segala apa yang bisa aku perbuat dan menjadikanmu tersenyum.

Anakmu sadar, bahwa segudang emas pun tak mampu membayar keringat perjuanganmu Ibu, karena perjuanganmu begitu mahal dan tak bisa terbelikan oleh apapun.

Ibu, tersenyumlah, tenanglah di alam kuburmu. 
Aku akan menyusulmu di waktu yang Allah tentukan karena sejatinya manusia adalah mayat.
Tetapi ibu sebelum anakmu menyusul, aku akan berbakti kepadamu ibu dan menjadikanmu tersenyum di alammu. 
Aku akan berbuat dengan segala perbuatan yang menjadikan
kuburmu terang bederang.

Ibu, maafkan aku yang tak becus menajdikanmu tersenyum. 
Hingga dewasa ini, aku tak bisa berbuat apa-apa.
Maafkan aku Ibu.

Tidak ada komentar:

PALING PUPULER

KONSEP BERBANGSA DAN BERNEGARA SYEKH MUSTAFA AL-GHALAYAINI

Perihal bengsa sama dengan perihal individu bangsa itu sendiri. Tatkala individu bangsa, setiap satu persatu orang-orannya itu m...