Kamis, 28 Januari 2016

SURAT UNTUK KOMENTATOR ABAL-ABAL & TOKOH NU



(Aku Yang Goblok) 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 
sholawat dan salam selalu untuk panutan kita, Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam keluarga dan para sahabatnya.



Dengan datangnya surat yang tak berharga ini dari seorang rakyat jelata NU (kalah boleh mengaku) yang merindukan kedamaian, keharmonisan dan akhlak mulia tutur bahasa dan tindakan yang selalu selaras dengan apa yang dicontohkan Baginda Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam.

Penulis kalau boleh mengaku warga jelata NU yang buta dan haus akan keilmuan para Tokoh-tokoh NU yang berhaluan ASWAJA (Ahlus Sunnah Waljama'ah).

Kepada para TOKOH NU (Nahdhatul Ualam) yang penulis hormati dan ta'dzimi antara lain, Al-Mukarram KH Said Aqil Siraj (Ketum PBNU), KH Muhammad Idrus Ramli (Pakar Aswaja Center Jatim) dan serta Kiai-kiai NU yang tidak bisa penulis sebt satu persatu, namun tanpa mengurangi rasa hormat dan ta'dzim penulis.


Tulisan ini hanyalah angin lalu lalang yang mungkin tak berarti, tetapi penulis sebagai rakyat jelata dan warga NU mengharapkan kepada para tokoh dan kiai NU agar para tokoh kiai NU yang menurut anggapan masyarakat awam seperti penulis saling ado jotos dalam keilmuan. Maaf kiai, warga NU tidak sepenuhnya memahami akan tujuan baik sampean dalam berargumentasi meluruskan tokoh NU yang dalam klaimnya menyimpang. 

Duhai para Tokoh NU yang kami hormati, terus terang kami sebagai rakyat jelata NU merasa bingung mau mengikuti siapa diantara sampean yang notabene nya sebagai corong NU. Kami bingung. Tolong kiai, kami yang bodoh ini jangan dibikin bingung lagi. Kami hanya ingin melihat sampean-sampean baik-baik saja, akur dan harmonis. Sebab dalam pandangan kaca mata orang awam seperti penulis ini, seolah-olah sampean-sampean saling serang menyerang, mungkin karena kebodohan penulis hingga berkata seperti ini. Mohon maaf kiai. Sekali lagi mohon maaf kiai. Penulis hanya ingin tolong luruskanlah penulis agar tidak su'dzan kepada para penggawa NU. 

Kepada para komentator yang abal-abal seperti penulis ini, penulis harap janganlah gara-gara kalian para kiai-kiai dan Tokoh NU dihujat, dicaci dan dibenci lantaran fanatik buta kita yang tidak mau melihat dengan hati yang suci, namun lebih mengedepankan kebencian dan kefanatikan buta sehingga tidak dapat melihat mana yang benar dan mana yang salah. Kabanyakan dari kita adalah fanatik buta sehingga yang salah adalah benar dan yang benar adalah syubhat. 

Karena kegaduhan komentator yang abal-abal seperti penulis ini, akhirnya NU ditertawain oleh mereka yang benci kepada NU. Masihkah NU berwibawa seperti dulu yang diceritakan nenek moyang kita?.

Salam, dari Rohmatullah Adny Asymuni
Warga jelata  NU yang merindukan kedamaian.



Tidak ada komentar:

PALING PUPULER

KONSEP BERBANGSA DAN BERNEGARA SYEKH MUSTAFA AL-GHALAYAINI

Perihal bengsa sama dengan perihal individu bangsa itu sendiri. Tatkala individu bangsa, setiap satu persatu orang-orannya itu m...