Kepada Tuhan kutitipkan rasa ini agar tak tercemari debu-debu yang mengotori.
Kepada Tuhan kuingin mendekap menghamba, lalu menghamba dan menghamba.
Tetapi Tuhan, salahkah bila aku mengharap Engkau menjawab curhatku yang selama ini Kau memberikan rasa
yang sendiriku tak bisa menjawab takdirnya?
Tuhan, aku hanyalah boneka-Mu tak berkekuatan.
Aku hanyalah buih di samudera takdir-Mu.
Aku masih punya harapan pelangi yang mewarnani hidupku,
meski aku tak tau, siapa gerangan pelangi yang kelak mewarnai indah hidupku.
01-02-2016
ssa-citaringgul, Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar