Senin, 29 Januari 2018

GOLPUT DI PILGUB JATIM


Teringat dengan Rhoma Irama yang pernah didaulat oleh PKB yang hanya kemudian dijadikan sebagai alat untuk mempopulerkan PKB.

Nella Kharisma dan Via Vallen dua penyanyi yang populer bagi pecinta koplo yang nantinya dijadikan sebagai alat politik kemenangan Gus Ipul dengan mempopulerkan lagu #KabehSedulur.

Seandainya dalam Pilgub Jatim ini Gus Ipul menggandeng Bu Risma, walkot Surabaya saya pasti mendukung beliau. Atau seandainya Prof Mahfud mencalonkan diri, saya memilih beliau bukan karena beliau berdarah Madura, tapi karena ketulusan, keikhlasan untuk masyarakat dan ketokohan beliau sebagai guru besar dan (guru bangsa/semoga) yang menjadi rujukan dalam setiap apa yang dikatakannya terkait hal-hal yang bersentuhan dengan bangsa dan Negara. Sehingga untuk Pilgub kali ini, saya belum menemukan pilihan. Saya masih menunggu suara ulama.
Pastinya satu ulama dengan ulama lainnya juga memiliki perbedaan dalam dukung mendukung. Oleh sebab itu, apapun pilihannya, jangan sampai kemudian membenci ulama yang tak pendukung pilihannya. Sebab politik bukan tujuan. Politik hanyalah sarana dan alat untuk sampai kepada tujuan.
Sebab itu, lihatlah visi dan misinya. Lihatlah program kedepannya. Kalaupun dirasa setiap calonnya, Gus Ipul vs Bu Khofifah, sama-sama ada nilai positif dan negatifnya, atau keduanya sama-sama memiliki mafsadah (nilai negatif)/ mudarat, pilihlah yang nilai negatifnya lebih sedikit.
Masih teringat dengan salah satu pendapat seorang guru, beliau memilih tidak memilih di saat pilpres dulu. Alasan beliau, belum menemukan calon yang bisa dipercaya. Kemudian beliau memberikan penjelasan, kalau saya pilih A kemudian si A tidak amanah saya akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah.
Beliau juga pernah bercerita, seandainya guru kamu menyuruhmu untuk memilih si A, kemudian orang tua kamu menyuruhmu memilih si B. Kamu pastinya bingung mau pilih mana. Pilih pendapat guru akan bersebrangan dengan pilihan orang tua. Pilih yang didukung dan yang diperintah orang tua akan bersebrangan dengan guru. Kalau kita dalam posisi semacam ini mau ikut yang mana?.
Di akhir tulisan ini, mungkin solusinya, kalau tidak mampu menganalisis sendiri, tanya pada yang mengerti. Dan prioritaskan pendapat ulama dan orang tuamu.
Wassalam.

Tidak ada komentar:

PALING PUPULER

KONSEP BERBANGSA DAN BERNEGARA SYEKH MUSTAFA AL-GHALAYAINI

Perihal bengsa sama dengan perihal individu bangsa itu sendiri. Tatkala individu bangsa, setiap satu persatu orang-orannya itu m...