Saya akan berkisah, kisah nyata yang
dialami Abah Toyo Kefamenanu NTT. Saya sering main ke rumah beliau
dikala tidak ada kegiatan mengajar.
Beliau berkisah, waktu saat
merantau dari Jember ke NTT saya ga' bawa apa-apa, hanya membawa
dengkul. Hingga suatu saat saya g punya untuk di makan di perantauan.
Akhirnya saya berpikir, mungkin saya pernah melakukan kesalahan pada
Ibu. Akhirnya saya kembali lagi ke Jawa dan menangis dihadapan Ibu,
memohon maaf atas semua kesalagan yang
telah diterbuat. Singkat cerita, ibu saya telah memaafkanku dan
mendoakanku semoga dalam kebaikan, diberi kesuksesan. Setelah itu,
alhamdulillah berkah berbakti pada Ibu, saya hingga sekarang dicukupkan
oleh Allah.
Pesan Abah
Toyo, selagi punya Ibu, jangan sakiti hatinya, sayangi sepenuh jiwa,
berbaktilah dan minta doa padanya. Ibu adalah pintu semua kesuksesan.
Sepengetahuan saya, memang Abah Toyo di NTT sejahtera, rajin ibadah, suka bantu orang. Bahkan kalau saya main ke rumahnya pasti dipaksa untuk makan dan disuruh ngambil sendiri sepuasnya.
Semoga kita semua bisa berbakti pada kedua orang tua, mencintainya tidak menyakitinya. Yakinlah doa orang tua pasti dikabulkan sang maha Pencipta.
Sepengetahuan saya, memang Abah Toyo di NTT sejahtera, rajin ibadah, suka bantu orang. Bahkan kalau saya main ke rumahnya pasti dipaksa untuk makan dan disuruh ngambil sendiri sepuasnya.
Semoga kita semua bisa berbakti pada kedua orang tua, mencintainya tidak menyakitinya. Yakinlah doa orang tua pasti dikabulkan sang maha Pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar