Kamis, 20 Juni 2019

KONTINYU DALAM BERTAUBAT



قال سيدي الشيخ عبد الوهاب الشعراني عليك ايها الأخ بالإستقامة في التوبة

Sayyidi Syaikh Abdul Wahhab al-Sya'rani dalam al-Minah al-Saniyah menuturkan: 'Hendaknya diri wahai saudaraku selalu istiqamah (kontinyu) dalam bertaubat.


Manusia yang Allah anugerahkan akal dan nafsu sulit dicari diantara mereka yang tidak pernah melakukan kesalahan dan dosa selain para Nabi yang maksum, terjaga dari dosa kecil apalagi dosa besar.

Oleh sebab itu, Allah memfardukan untuk bertaubat dari maksiat dan mengharamkan ishrar (terus menerus dalam kubangan dosa). Rasulullah Saw bersabda, 

توبوا إلى الله فإني أتوب اليه كل يوم مائة مرة

Bertaubatlah kamu pada Allah, karena sesungguhnya aku bertaubat pada-Nya setiap hari seratus kali. (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim) dari Ibnu Umar bin al-Khatab. Lihat kitab Tanqih al-Qaul hlm 38, karya Syaikh Nawawi al-Bantani.

Setiap dosa wajib untuk ditaubati, baik dosa besar maupun dosa kecil. Taubat dalam terminologi syariat adalah

الرجوع عما كان مذموما في الشرع الى ماهو محمود في الشرع.

Taubat adalah kembali dari perbuatan tercela menuju perbuatan yang terpuji menurut syariat.

Taubat atau tobat dalam ejaan bahasa Indonesia memiliki permulaan (bidayah) dan memiliki puncak (nihayah).

Adapun bidayah, permulaan taubat/tobat adalah bertaubat dari dosa-dosa besar (alkabair), dosa-dosa kecil (al-shoghair), almakruhat, khilaful aula, melihat/menilai kebaikan-kebaikan, menilai dirinya orang-orang pilihan, melihat/menilai dirinya sudah benar dalam pertaubatan, dan kemudian bertaubat dari setiap lintasan hati yang tidak diridhoi Allah Swt.

Adapun taubat tingkatan tertinggi yang memuncaki dari setiap pertaubatan, adalah bertaubat dari setiap apa yang dapat melalaikan penyaksian (syahadah) pada Allah Swt, sehingga dalam setiap geraknya tidak pernah absen dari menyaksikan Allah kapan dan di manapun berada.

Namun ada hal yang perlu diperhatikan oleh mereka yang dalam menembuh perjalan taubat, yaitu memperhatikan syarat-syarat taubat seperti yang sering disinggung oleh ulama, antara lain: الاقلاء  melepaskan setiap perbuatan dosanya. Kemudian, tidak berazam (bermaksud) melakukan kesalahan/dosa kembali. Syaikh Abd Qadir al-Jilani, Tokoh Sufi dan tarekat Qadariyah menambahkan syarat taubat yaitu meninggalkan perbuatan kesalahan dalam setiap situasi dan kondisi.

Mengapa harus selalu istiqamah bertaubat?. Sayyidi Syaikh Muhammad bin Inan berkata, :

من استقام في توبته عن المعاصي إرتقى الى التوبة من كل مالايعني

Barangsiapa yang kontinyu istiqamah bertaubat dari segala dosa, niscaya ia akan naik pada taubat dari setiap perbuatan yang tidak ada nilai kebaikan (faedahnya).

Semoga kita diberikan hidayah oleh Allah subhanahu wata'ala untuk selalu bertaubat dalam setiap situasi dan kondisi apapun. Aamiin.

Oleh: Rohmatullah Adny Asymuni.

Tidak ada komentar:

PALING PUPULER

KONSEP BERBANGSA DAN BERNEGARA SYEKH MUSTAFA AL-GHALAYAINI

Perihal bengsa sama dengan perihal individu bangsa itu sendiri. Tatkala individu bangsa, setiap satu persatu orang-orannya itu m...