Oleh :
Rohmatullah Adny Asymuni
Kurang lebih 14 kali Allah SWT memperlihatkan
pada hambanya keistiwewaan dan kelebihan bahasa Arab dalam Al-Qur’an secara
tegas dalam bentuk pujian yang berbeda. Salah satu contoh ayat yang menjelaskan
tentang kelebihan bahasa Arab adalah QS 12:2; yang berbunyi “Sesunguhnya
kami telah menurunkan berupa Al Quran berbahasa Arab agar kamu memahaminya”.
Tak dapat pungkiri bahasa merupakan bahasa paling mulia dibandingkan bahasa
lain yang Allah turunkan di dunia, bahkan bahasa Al-Qur’an menduduki pringkat
utama di sisi Allah SWT.
Ketinggian dan keistimewaan bahasa ini telah diakui dan dibuktikan oleh pakar-pakar ilmu bahasa (linguisticans), pengkaji bahasa (philogist) dan perkamusan (lexicographer) Barat.
Ketinggian dan keistimewaan bahasa ini telah diakui dan dibuktikan oleh pakar-pakar ilmu bahasa (linguisticans), pengkaji bahasa (philogist) dan perkamusan (lexicographer) Barat.
Bahasa
Arab dianggap sebagai bahasa yang telah lama mempengaruhi iklim bahasa dunia
dan membantu kepada perkembangan keilmuan manusia serta menjadi dinamo yang
telah berjaya merubah dan membentuk keperibadian struktur sebuah Negara dan
bangsa. Nabi Muhammad pertama kali mendapatkan wahyu ilahi lewat malaikat
jibril dengan nada bahasa Arab. Allah SWT memilih bahasa Arab sebagai bahasa
Al-Qur’an yang menjadi mukjizat
sepanjang masa. Bahasa Arab adalah bahasanya Umat Islam dan bahasa Ahli surga.
Nabi Muhammad memerintahkan pada kita semua untuk senantiasa belajar dan
mengajar bahasa Arab. Salah satu Ulama
mengatkan “Merupakan sesuatu yang sudah diketahui bersama bahwasanya belajar
dan mengajarkan bahasa Arab hukumnya fardhu kifayah. Sesungguhnya bahasa Arab
merupakan bagian dari agama dan mengetahuinya wajib, karena memahami Al-Qur’an
dan sunnah wajib. Dan keduanya tidak dapat dipahami kecuali dengan bahasa Arab
dan apa yang suatu kewajiban tidak akan terwujud kecuali dengannya maka sesuatu
itu menjadi wajib”.
Disadari maupun tidak, bahasa Arab menduduki peran penting untuk memahami
hukum-hukum islam. Orang islam dituntut bahkan wajib belajar ilmu syariah agar
mampu memilih dan mengaplikasikan yang baik serta dapat meninggalkan yang
jelek. Bagaimana mungkin kita akan bisa mengerti dan paham Al-Qur’an, Hadist,
Ijma’ dan Qiyas yang termasuk sumber utama syariah islam, sementara di hati masih
ada secuil sifat apatis, acuh tak acuhterhadap bahasa Arab. Kita tahu ke empat
unsur tersebut adalah sumber utama
penggalian hukum islam yang notabenenya berbasis bahasa Arab, bahkan milyaran
karya Ulama klasik pun menggunakan bahasa Arab. Dan terbukti belajar bahasa
Arab tidaklah susah karena Allah SWT sesuai dengan janjiNya akan menjamin
hambanya menjadi orang yang mengerti dengan perlahan belajar bahasa Arab, tekun
dan konsisten. Syaikh Nawawi Al-Bantani, Guru Syaikhona Kholil Bangkalan dan Ulama
hijaz lainnya di Mekah. Beliau merupakan figur penduduk asli Indonesia yang
menulis banyak ilmu dengan memakai bahasa Arab dan mengajar di Masjidil Haram
hingga beliau wafat. Selagi ada kemaun dan usaha untuk bisa menguasai bahasa
Arab disitulah pertolongan Allah SWT menyertai hambanya. Karena kata Syaikh
Musthofa Al-Ghalayainy “ siapa yang bersungguh sekarang maka pasti sukses di
esok hari. Man jadda al-yauma naala fil qady.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar