Beliau adalah Aisyah putri dari sahabat mulia sekaligus mertua
Rasululullah صلى الله عليه وسلم, Abu Bakar Shidiq. Rasulullah صلى الله
عليه وسلم menikahinya saat berumur sembilan tahun
sebelum hijrahnya Nabi. Beliau termasuk diantara istri Nabi yang paling di
cintainya.
Menurut Atho’ bin Abi Rabah,” Sayyidah Aisyah termasuk
seorang wanita yang berilmu dan mempunyai pemikiran yang cemerlang”. Sahabat
Urwah mengatakan, “ tak pernah aku jumpai seorang wanita yang alim fiqih
(berbahasa Arab ) dan yang paling mengerti sastra /syiir Arab selain Sayyidah
Aisyah, Istri dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم
”.
Aisyah banyak mendapatkan
ilmu secara langsung dari Nabi Muhammad صلى الله عليه
وسلم karena
memang beliau sering berintraksi dan berkomunikasi langsung dengan Nabi, bahkan
Sayyidah Aisyah meriwayatkan banyak hadits yang oleh Imam Ahmad bin Hanbal,
Pendiri Madzhab Hanbali dituangkan dalam sebuah karyanya yang berjudul “ mus nad
Ahmad bin Hanbal “ dari halaman 29 sampai 282 halaman. Fuqaha Sahabat, Para
Pembesar Ulama Sahabat (orang yang beriman dan pernah bertemu langsung dengan
Rasulullah صلى الله عليه وسلم di masa hidupnya) belajar kepada Sayyidah Aisyah. Juga masih
banyak lagi dari kalangan Sahabat yang belajar dan mendapatkan ilmu dari
beliau, bahkan Tabiin ( orang-orang soleh setelah priode sahabat Rasulullah صلى الله عليه
وسلم ) pun banyak yang belajar
kepada Sayyidah Aisyah رضي الله عنها.
Diantara
keluarganya yang banyak menerima ilmu dan meriwayatkan hadist dari beliau
adalah Sahabat Urwah bin al-Zubair, putra saudarinya / keponakannya sendiri dan
Al-Qasim bin Muhammad, putra saudaranya juga. Ini merupakan sebuah bukti nyata
dan valid bahwa sekalipun beliau seorang wanita rumah tangga, tapi beliau
dengan ilmu yang dimilikinya menjadikan beliau seorang wanita yang disegani, bahkan
dengan ilmu yang didapatkan secara langsung dari Nabi, beliau menjadi rujukan
dan referensi utama mengenai ilmu dikalangan para Sahabat Rasulullahصلى الله عليه وسلم . Beliau juga setiap perbincangan memakai bahasa Arab yang
fusha, karena bahasa Arab gampang dimengerti dan dipelajari sesuai apa yang
dijanjikan Allah سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an,
bahwa bahasa Arab mudah untuk dimengerti. Dan janji Allah itu pasti terjadi. Sungguh
beruntung entah itu seorang lelaki atau wanita yang mempunyai ilmu yang
bermanfaat lalu mengamalkannya.
Benar sekali Al-Qur’an yang
menegaskan pada kita, bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman
dan orang yag diberi ilmu oleh Allah. Allah tidak membeda-bedakan hambanya.
Setiap hamba disisiNya itu tak ada yang berbeda, baik lelaki, wanita, golongan
Arab maupun yang bukan, semuanya sama kecuali dalam ketakwaannya, itulah yang
paling mulia disisis Allah. Maka beruntunglah kita dengan mengorbankan dan
meninggalkan kampung halaman rumah untuk menimba ilmu di bumi STEI Tazkia. Karena kata Abdullah Ibnu Abbas; ilmu
harus dicari bukan mencari. Dan dengan ilmu, dunia dan akhirat akan
kita genggam, sesuai apa yang sering kita dengar. Ala kulli hal,
siapapun bisa menjadi sosok mulia dan disegani seperti Aisyah dengan ilmu yang
dimilikinya. Maka dari sekarang sepantasnya kita tanamkam dalam-dalam bahwa “ tak
ada kamus malas dalam benak hati kita “. Ma’an Najah bi Masyiatillah.
1 komentar:
subhanalloh
Posting Komentar